Sarana Meraih Ketenangan Jiwa
Manfaat puasa diantaranya adalah dapat menyehatkan raga dan jiwa. Puasa juga dapat menjadi sarana untuk mendekatan diri dengan yang Maha Kuasa. Serta dapat menghapus dosa-dosa.
Selain puasa Ramadhan yang diwajibkan kepada orang beriman, ada puasa-puasa sunnah yang sangat ditekankan. Pada momen ini, yaitu bulan Muharram tepatnya ditanggal 10, Rasulullah sangat menganjurkan akan pentingnya puasa ini. Sebagaimana sabdanya Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Muharam. Dan, shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.' (HR Muslim). Dalam hadis lain yang diriwayatkan dari Abi Qatadah, Nabi SAW bersabda, 'Puasa Asyura itu dapat menghapus dosa tahun sebelumnya.' (HR Muslim).
Rasulullah SAW bersabda: “Shaumlah kalian pada hari 'Assyura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Shaumlah kalian sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya' (HR Ath-Thahawy dan Al-Baihaqy serta Ibnu Khuzaimah 2095)
Sungguh ini adalah momen yang sangat berharga. Kita tidak tahu berapa banyak dosa yang pernah kita perbuat selama setahun terakhir ini. Dan kita pun tidak akan mampu menghitung berapa jumlahnya. Tetapi di momen ini Allah SWT memberikan kesempatan yang sangat berharga bagi hambanya untuk berpuasa yang pahalanay adalah akan dihapuskan dosa-dosa kita selama setahun. Sungguh sangat luar biasa Rahmat-Nya.
Dengan menjalankan puasa di tanggal 10 Muharram berarti kita telah mengingat Allah SWT. kita tahu bahwa dengan mengingat Allah SWT hati menjadi tenang. Ketenangan hati merupakan modal utama dalam menjalankan kehidupan ini. Jika hati tenang kita akan lebih mudah dalam menjalankan aktifitas kita sehari-hari. Ketenangan hati juga akan membantu diri kita untuk lebih mengenal siapa saya? Dan akan kemanakah kita selanjutnya?.
Orang-orang yang hidup dalam ketenangan dan kedamaian adalah mereka yang tidak rakus akan kekuasaan dan tidak silau dengan kemegahan. Mereka akan memandang bahwa kekuasaan dan kekayaan adalah sebagai sarana dalam mengarungi kehihidupan ini dan bukan merupakan tujuan. Mereka pun akan lebih mudah bergaul dengan masyarakat sekitar dan lebih mudah pula diterima olehnya.
Puasa sejatinya bukan hanya akan melahirkan pribadi yang sholih secara personal, tetapi juga akan melahirkan pribadi yang sholih secara sosial. Kesholihan secara pribadi dan sosial inilah jiwa-jiwa yang sangat dibutuhkan saat ini. Dari Mereka akan lahir sebuah peradaban maju dan bermartabat.
Minggu, 12 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar