Kamis, 23 Desember 2010

RESEP BOLU PUDING CARAMEL





Bahan : Bolu
5 kuning telur
2 putih telur
100 gram gula pasir
100 gram tepung terigu
1/2 sdt baking powder
80 gram margarine, lumerkan
1 sdt essens vanilla

Pudding :
500 ml susu cair
1 bungkus agar-agar bubuk
1 sdm maizena
2 kuning telur
100 gram gula pasir
1 sdt vanili bubuk
2 putih telur, kocok kaku

Caramel :
100 gram gula pasir, buat caramel

Cara membuat :
1. Bolu : Panaskan oven dengan temperatur 180 derajat Celcius, siapkan Loyang 20 cm, olesi dengan margarine dan taburi tepung terigu, sisihkan.
2. Kocok telur dan gula pasir hingga lembut dan berwarna lebih pucat. Masukkan tepung terigu dan baking powder, aduk rata tambahkan margarine yang telah dilelehkan dan vanilli, aduk rata tuangkan ke dalam loyang.
3. Panggang selama 30 menit hingga berwarna cokelat keemasan dan matang, angkat, dinginkan.
4. Siapkan loyang bongkar pasang ukuran 22 cm, taruh kue didalamnya, sisihkan.
5. Puding : ambil susu cair sedikit untuk melarutkan maizena dan campur dengan kuning telur, aduk rata, campur sisa susu cair dengan agar-agar, gula pasir dan vanili bubuk, tambahkan campuran telur aduk rata dan didihkan, angkat setelh uap panasnya hilang campur dengan putih telur yang telah dikocok kaku, aduk rata dan tuangkan ke dalam loyang.
6. Tuangkan caramel diatasnya dan bentuk pola marmer, simpan dalam lemari pendingin. Sajikan dingin

NB: Untuk rasa di sesuaikan dengan selera saja. Caramel bisa dig anti dengan rasa yang lain.

Senin, 20 Desember 2010

Keutamaan wanita shalihah

Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

الدُّنْيَا مَتاَعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

'Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan2 dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.' (HR. Muslim no. 1467)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu:

أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ

'Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya3, bila diperintah4 akan mentaatinya5, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.')

Berkata Al-Qadhi ‘Iyyadh rahimahullah: 'Tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan kepada para sahabatnya bahwa tidak berdosa mereka mengumpulkan harta selama mereka menunaikan zakatnya, beliau memandang perlunya memberi kabar gembira kepada mereka dengan menganjurkan mereka kepada apa yang lebih baik dan lebih kekal yaitu istri yang shalihah yang cantik (lahir batinnya) karena ia akan selalu bersamamu menemanimu. Bila engkau pandang menyenangkanmu, ia tunaikan kebutuhanmu bila engkau membutuhkannya. Engkau dapat bermusyawarah dengannya dalam perkara yang dapat membantumu dan ia akan menjaga rahasiamu. Engkau dapat meminta bantuannya dalam keperluan-keperluanmu, ia mentaati perintahmu dan bila engkau meninggalkannya ia akan menjaga hartamu dan memelihara/mengasuh anak-anakmu.' (‘Aunul Ma‘bud, 5/57)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah pula bersabda:

أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيُّ. وَأَرْبَعٌ مِنَ الشّقَاءِ: الْجَارُ السّوءُ، وَاَلْمَرْأَةُ السُّوءُ، وَالْمَركَبُ السُّوءُ، وَالْمَسْكَنُ الضَّيِّقُ.

'Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang luas/ lapang, tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.' (HR. Ibnu Hibban dalam Al-Mawarid hal. 302, dishahihkan Asy-Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’ush Shahih, 3/57 dan Asy-Syaikh Al Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 282)

Ketika Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?' Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

لِيَتَّخِذْ أَحَدُكُمْ قَلْبًا شَاكِرًا وَلِسَاناً ذَاكِرًا وَزَوْجَةً مُؤْمِنَةً تُعِيْنُ أَحَدَكُمْ عَلَى أَمْرِ الآخِرَةِ

'Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat.' (HR. Ibnu Majah no. 1856, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah no. 1505)

Cukuplah kemuliaan dan keutamaan bagi wanita shalihah dengan anjuran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi lelaki yang ingin menikah untuk mengutamakannya dari yang selainnya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ ِلأََرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا. فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

'Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung.' (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)

Minggu, 12 Desember 2010

The Day Of Ashura 9 & 10 Muharram

Sarana Meraih Ketenangan Jiwa

Manfaat puasa diantaranya adalah dapat menyehatkan raga dan jiwa. Puasa juga dapat menjadi sarana untuk mendekatan diri dengan yang Maha Kuasa. Serta dapat menghapus dosa-dosa.

Selain puasa Ramadhan yang diwajibkan kepada orang beriman, ada puasa-puasa sunnah yang sangat ditekankan. Pada momen ini, yaitu bulan Muharram tepatnya ditanggal 10, Rasulullah sangat menganjurkan akan pentingnya puasa ini. Sebagaimana sabdanya Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Muharam. Dan, shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.' (HR Muslim). Dalam hadis lain yang diriwayatkan dari Abi Qatadah, Nabi SAW bersabda, 'Puasa Asyura itu dapat menghapus dosa tahun sebelumnya.' (HR Muslim).

Rasulullah SAW bersabda: “Shaumlah kalian pada hari 'Assyura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Shaumlah kalian sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya' (HR Ath-Thahawy dan Al-Baihaqy serta Ibnu Khuzaimah 2095)

Sungguh ini adalah momen yang sangat berharga. Kita tidak tahu berapa banyak dosa yang pernah kita perbuat selama setahun terakhir ini. Dan kita pun tidak akan mampu menghitung berapa jumlahnya. Tetapi di momen ini Allah SWT memberikan kesempatan yang sangat berharga bagi hambanya untuk berpuasa yang pahalanay adalah akan dihapuskan dosa-dosa kita selama setahun. Sungguh sangat luar biasa Rahmat-Nya.

Dengan menjalankan puasa di tanggal 10 Muharram berarti kita telah mengingat Allah SWT. kita tahu bahwa dengan mengingat Allah SWT hati menjadi tenang. Ketenangan hati merupakan modal utama dalam menjalankan kehidupan ini. Jika hati tenang kita akan lebih mudah dalam menjalankan aktifitas kita sehari-hari. Ketenangan hati juga akan membantu diri kita untuk lebih mengenal siapa saya? Dan akan kemanakah kita selanjutnya?.

Orang-orang yang hidup dalam ketenangan dan kedamaian adalah mereka yang tidak rakus akan kekuasaan dan tidak silau dengan kemegahan. Mereka akan memandang bahwa kekuasaan dan kekayaan adalah sebagai sarana dalam mengarungi kehihidupan ini dan bukan merupakan tujuan. Mereka pun akan lebih mudah bergaul dengan masyarakat sekitar dan lebih mudah pula diterima olehnya.

Puasa sejatinya bukan hanya akan melahirkan pribadi yang sholih secara personal, tetapi juga akan melahirkan pribadi yang sholih secara sosial. Kesholihan secara pribadi dan sosial inilah jiwa-jiwa yang sangat dibutuhkan saat ini. Dari Mereka akan lahir sebuah peradaban maju dan bermartabat.

Kamis, 09 Desember 2010

Kebahagiaan Itu Ada Di Dalam Hati Mu

Mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu.
Sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu, namun mudah, bagi
mereka yang tahu apa yang mereka cari. Kita mungkin dapat
mencarinya dengan menerjang sana-sini, merempoh sana-sini,
atau menerobos sana-sini untuk mendapatkannya. Kita dapat
saja mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru
arah. Kita pun dapat meraihnya dengan bernafsu, seperti
menangkap buruan yang dapat kita santap setelah
mendapatkannya.

Namun kita belajar. Kita belajar bahawa kebahagiaan tidak boleh
di dapat dengan cara-cara seperti itu. Kita belajar bahwa bahagia
bukanlah sesuatu yang dapat di genggam atau benda yang
dapat disimpan. Bahagia adalah udara, dan kebahagiaan adalah
aroma dari udara itu. Kita belajar bahawa bahagia itu memang
ada dalam hati. Semakin kita mengejarnya, semakin pula
kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semakin kita berusaha
meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akan menjauh.

Cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu. Biarkanlah rasa
itu menetap, dan abadi dalam hati kita. Temukanlah
kebahagiaan itu dalam setiap langkah yang kita lakukan. Dalam
bekerja, dalam belajar, dalam menjalani hidup kita. Dalam
sedih, dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh. Temukanlah
bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan
hati kita.

Saya percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di
sekitar kita. Bahkan mungkin, bahagia itu “hinggap” di hati kita,
namun kita tidak pernah memperdulikannya. Mungkin juga,
bahagia itu berterbangan di sekeliling kita, namun kita terlalu
acuh untuk menikmatinya.

Rabu, 08 Desember 2010

1 MUHARRAM 1432 H

Ya Allah, Ya Rabb.. melihat Prilaku hamba, hamba sendiri tidak mengasihi dan menyayangi diri hamba sendiri. Hamba masih berjalan dalam kegelapan, hamba masih membiarkan hati nan kotor yang memimpin kehidupan hamba, hamba masih membiarkan kezaliman menghias diri, dan hamba masih memudahkan lisan berbohong. Lalu, bagaimana mungkin hamba lalu ingin mengasihi dan menyayangi sesama?

Mudahkanlah ya Allah di Akhir Tahun Ini dan Awal Tahun ini bagi hamba untuk bertobat, tetapkanlah keistiqamahan dalam diri hamba, dan biarkan pintu harapan senantiasa terbuka untuk hamba dan untuk segenap orang-orang yang berkenan menjadi hamba-Mu.

Rabb, berilah kekuatan pada diri hamba untuk bisa memerhatikan dan memedulikan sesama. Karena hamba tahu, jalan keselamatan, khususnya untuk orang-orang seperti hamba yang bermandikan dosa dan berpakaian maksiat, adalah dengan banyak-banyak menolong sesama dan banyak-banyak meringankan penderitaan sesama.

Ya Rabb…Engkau yang Maha Kuat berfirman, lewat Nabiyallah Muhammad Rasul-Mu, bahwa siapa saja yang ingin diringankan penderitaannya, hendaknya ia ringankan penderitaan sesama. Siapa saja yang ingin diangkat kesusahannya, angkatlah kesusahan sesama. Dan bahwa siapa saja yang menginginkan pertolongan-Mu, hendaknya ia menolong sesama.
dan barangsiapa menolong agamaMU niscaya Engkau menolongnya.

semoga dipenghujung tahun ini muhasabah dan doa kita di ijabah Allah dan semoga kita mampu menjadi insan yang selalu berusaha berproses, berproses hijrah dari perilaku jahiliyah ke perilaku yang sesuai dengan apa yang Allah perintahkan. Menyongsong menjadi khairu ummah tuk tetap istiqomah memperjuangkan tegaknya syariah dan Khilafah.

- Tahun Baru 1432 H -