Kamis, 22 Maret 2012

Mengatasi Cartridge yang Macet

Cartridge atau printer yang sudah lama tidak digunakan menyebabkan tinta mengering. Akibatnya, saat digunakan tinta tidak keluar secara sempurna dan hasil cetak bergaris atau tidak sesuai dengan warna aslinya. Jangan terburu-buru untuk membuang cartridge ini, ada cara yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan kerak tinta di bagian head cartridge.

1. Rendam bagian head (tempat keluarnya tinta) di air hangat. Keringkan dengan tissue. Tempelkan head cartridge ke tissue, cek apakah semua warna sudah keluar dengan sempurna atau belum.
2. Jika masih bermasalah, tempatkan head cartridge di atas uap panas. Caranya, panaskan air kemudian letakkan head tepat di atas permukaan air. Cek di tissue apakah semua warna sudah keluar.

Bila kedua cara di atas sudah Anda lakukan namun hasil cetak masih tetap bermasalah atau tinta sama sekali tidak keluar, artinya chip cartridge sudah lemah. Tidak ada cara lain kecuali mengganti cartridge Anda dengan yang baru.

Sabtu, 17 Maret 2012

Mengatasi Berbagai Masalah Wifi di Laptop dan Netbook

Hotspot-an atau surfing dengan menggunakan koneksi Wifi bukan lagi menjadi barang langkah dan aneh. Di mall, café, hotel, terminal, bandara, warnet bahkan di sekolah-sekolah kita telah tersedia akses Wifi baik yang gratis maupun berbayar.

Menggunakan Akses Wifi (terutama yang gratis) memang mengasyikan, selain lebih mudah juga kita tidak perlu dipusingkan dengan masalah kabel LAN, tinggal aktifkan Wifi di Laptop, tunggu sampai proses scaning selesai dan akhirnya kita bisa connet internet dan mulai bersurfing di dunia maya.

Namun ada kalanya kita mengalami berbagai masalah Wifi, seperti tidak bisa connect atau Wifi udah connect tapi ternyata kita tidak bisa internetan. Berikut ini adalah beberapa masalah Wifi yang seri dihadapi dan solusi untuk mengatasinya.

Masalah Wifi Pertama : No Wireless Connection

Aneh, memang padahal kita sudah berada di area hotspot atau Wifi, tapi sang Laptop malah memberikan notifikasi No Wireless Connection. Solusi untuk masalah seperti ini diantaranya adalah

> Cek, jangan-jangan koneksi Wifi di Laptop belum di ON atau masih Disable
> Coba beralih ke tempat yang lebih dekat dengan Router atau Acces Point dan tentunya hindari penghalang seperti tembok atau peralatan lainnya yang bisa mengkibatkan sinyal Wifi terganggu.
> Bisa juga dicoba untuk me-restart atau Reset Wifi Router atau Acces Point
> Cek SSID, kebanyakan laptop atau handphone akan menemukan secara otomatis SSID dari router atau Acces Point Wifi, namun jika ternyata SSID tersebut di hidden untuk alasan keamanan, maka Anda harus menambahkan SSID secara manual.
> Pastikan Network Card menemukan secara otomatis IP dan Gateway setting
> Jangan lupa pastikan untuk driver untuk Network Card atau Wifi di Laptop sudah uptodate
> Jika Anda menggunakan Windows 7, gunakan fitur Repair Connection, dimana Windows 7 akan secara otomatis mengatasi masalah yang berhubungan dengan koneksi yang error.


Masalah Wifi Kedua: Wireless Connection but No Internet Access

Pasti Anda seringkan mengalami dimana Wifi Sudah Connect tapi Tidak Bisa Internetan atau Tidak bisa Connect ke Internet. Beberapa solusi berikut bisa membantu Anda untuk mengatasi masalah seperti ini.

> Cek Wireless Router – pertama Login sebagai Admin di Wireless Router, pada network status pastikan bahwa koneksi internetnya emang sudah normal alias lancar dan tidak mengalami masalah.
> Buka dulu Browser baik itu Firefox, Chrome atau Dolphin Browser jika Anda menggunakan HP Android. Karena di beberapa tempat atau Hotspot seperti di warnet-warnet terkadang ada halaman Login untuk bisa memulai menggunakan Wifi. Jadi begitu tersambung ke Wifi, jangan langsung cek email atau Facebookan tapi buka dulu Browser
> Masukan ulang kode WEP atau WPA. Beberapa Hotspot memang dilindungi dengan proteksi baik itu WPA, WEP atau WPA2 jadi pastikan bahwa Anda telah memasukan kode keamanan dengan benar
> Cek Mac Anddress Filtering
> Coba menggunakan DNS Server yang lain


Masalah Wifi Ketiga : Sinyal Wifi Drop atau Turun Naik dan Tidak Stabil

Saat melihat indikator sinyal wifi di area notifikasi, terlihat bahwa sinyal Wifi turun naik alias tidak stabil, untuk mengatasi masalah seperti ini.

> Pastikan Anda berada tidak terlalu jauh di area Wifi, beberapa hotspot kadang hanya punya jangkauan 50 meter seperti di warnet-warnet, jadi pastikan bahwa Anda duduk di tempat yang tidak terlalu jauh dan juga tidak terhalang oleh tembok atau penghalang lainnya.
> Jika ada dua hotspot berdekatan, terjadinya gangguan sinyal bisa saja timbul karena menggunakan Wireless Channel yang sama, karena itulah coba untuk mengganti Wireless Channel yang berbeda.
> Jika jangkauan Hotspot Wifi memang terbatas dan hanya beberapa meter, cobalah memakai Wireless Repeater untuk memperkuat sinyal dengan jangkauan yang lebih jauh.
> Cobalah untuk mengupdate driver Wifi, atau driver router
> Saat untuk mengupgrade Wireless Router, masalah sinyala Wifi yang drop bisa diakibatkan karena Wireless Router yang sudah mengalami masalah, dan jalan terbaik mungkin sudah saatnya Anda mengganti Wireless Router dengan yang lebih baik dan lebih jauh jangkauan sinyalnya.

Cara Koneksi Internet Wi Fi di Jaringan Hot Spot Windows XP dan Windows 7


Cara Koneksi Internet Wi Fi di Jaringan Hot Spot Windows XP dan Windows 7 - Masih seputar cara koneksi internet, kali ini saya akan mereview cara koneksi internet di jalur Wi Fi Hotspot dengan menggunakan Komputer atau Laptop Windows XP dan Windows 7 yang support Wi Fi

Wi Fi yang kepanjangannya Wireless Fidelity adalah salah satu media untuk koneksi internet tanpa kabel. Dengan akses internet menggunakan Wi FI maka pengguna tidak usah ribet dengan kabel. Karena sekarang sudah banyak Hot Spot yang menyediakan layanan Wi Fi Gratis.

Wi fi dibagi kedalam tiga kelas yaitu kelas a/b/g dengan kecepatan maksimum 54 Mbps. Umumnya laptop/notebook maupun pemancar wi-fi sekarang ini telah mendukung kecepatan untuk ketiga kelas di atas. Yang penting adalah kelas antara pemancar dan penerima wi-fi harus sama sehingga sinkron

Berikut Cara Setting koneksi internet Wi Fi di Windows XP dan WIndows 7 Laptop atau Komputer anda :

1. Pastikan telah terinstall driver dari perangkat wi-fi pada komputer/laptop mu. Wi-fi internal atau eksternal sama saja yang penting berfungsi dan driver telah dipasang.
2. Jika telah terpasang sempurna driver (lihat di device manager), biasanya akan otomatis terdetect jika ada jaringan hotspot yang berada di daerah jangkauan. Petunjuk koneksi terlihat pada bagian icon sys tray Windows di kiri bawah layar.
3 Pada Control Panel » Network Connection klik dua kali pada wireless network connection yang ada (bisa juga dari icon sys tray)
4. Pada menu samping kiri, pilih refresh netwok list, sehingga akan muncul daftar nama pemancar hotspot yang berada di daerah jangkauan
5. Koneksi wireless dibagi dalam dua kelompok: unsecured dan secured. Pada unsecured laptop kita akan otomatis terdaftar dan kita akan mendapatkan IP address dinamik. Sedangkan pada secured kita harus registrasi terlebih dahulu ke admin jaringan baru mendapatkan IP address.
6. Pilih salah satu yang unsecured jika ada dari daftar pilihan koneksi wireless yang tersedia. Jika yang pemancar yang unsecured banyak, pilihlah yang kuat sinyalnya seperti yang dilihat pada masing-masing indikasi kualitas sinyal.


7. Kemudian tekan tombol connect pada bagian kanan bawah, tunggu proses untuk mendapatkan IP address secara otomatis selesai
8. Jika connect, pada icon tray, akan muncul icon wi-fi yang menyala hijau dilengkapi dengan jenis kekuatan sinyal yang diterima seperti Excelent (54 Mbps), Very Good, Good, Low, dan yang paling jelek kategori poor
9. Jika jaringan terputus, biasanya akan otomatis tersambung lagi pemancar yang sama atau pemancar lain yang lebih baik kualitas sinyalnya.
10. berhati-hatilah dengan data pada komputermu, jangan ada folder yang di-share bebas sehingga orang laen bisa mengirim program jahat.
11. OK, jika telah koneksi, jangan lupa dengan waktu dan jangan lupa kunjungi Cossierandi.com untuk mendapatkan trik koneksi internet lainnya ya…

Nah, penjelasan diatas mungkin bisa membantu anda agar bisa koneksi internet tanpa kabel dengan menggunakan Wi Fi di jaringan Hotspot windows XP dan Windows 7 pada komputer atau Laptop anda

Sabtu, 10 Maret 2012

RABIATUL-ADAWIYAH

Rabi’ah binti Ismail al-Adawiyah tergolong wanita sufi yang terkenal dalam sejarah Islam. Dia dilahirkan sekitar awal kurun kedua Hijrah berhampiran kota Basrah di Iraq. Dia lahir dalam sebuah keluarga yang miskin dari segi kebendaan namun kaya dengan peribadatan kepada Allah. Ayahnya pula hanya bekerja mengangkut penumpang menyeberangi Sungai Dijlah dengan menggunakan sampan.

Pada akhir kurun pertama Hijrah, keadaan hidup masyarakat Islam dalam pemerintahan Bani Umaiyah yang sebelumnya terkenal dengan ketaqwaan telah mulai berubah. Pergaulan semakin bebas dan orang ramai berlumba-lumba mencari kekayaan. Justeru itu kejahatan dan maksiat tersebar luas. Pekerjaan menyanyi, menari dan berhibur semakin diagung-agungkan. Maka ketajaman iman mulai tumpul dan zaman hidup wara’ serta zuhud hampir lenyap sama sekali.

Namun begitu, Allah telah memelihara sebilangan kaum Muslimin agar tidak terjerumus ke dalam fitnah tersebut. Pada masa itulah muncul satu gerakan baru yang dinamakan Tasawuf Islami yang dipimpin oleh Hasan al-Bashri. Pengikutnya terdiri daripada lelaki dan wanita. Mereka menghabiskan masa dan tenaga untuk mendidik jiwa dan rohani mengatasi segala tuntutan hawa nafu demi mendekatkan diri kepada Allah sebagai hamba yang benar-benar taat.

Bapa Rabi’ah merupakan hamba yang sangat bertaqwa, tersingkir daripada kemewahan dunia dan tidak pernah letih bersyukur kepada Allah. Dia mendidik anak perempuannya menjadi muslimah yang berjiwa bersih. Pendidikan yang diberikannya bersumberkan al-Quran semata-mata. Natijahnya Rabi’ah sendiri begitu gemar membaca dan menghayati isi al-Quran sehigga berjaya menghafal kandungan al-Quran. Sejak kecil lagi Rabi’ah sememangnya berjiwa halus, mempunyai keyakinan yang tinggi serta keimanan yang mendalam.

Menjelang kedewasaannya, kehidupannya menjadi serba sempit. Keadaan itu semakin buruk setelah beliau ditinggalkan ayah dan ibunya. Rabi’ah juga tidak terkecuali daripada ujian yang bertujuan membuktikan keteguhan iman. Ada riwayat yang mengatakan beliau telah terjebak dalam kancah maksiat. Namun dengan limpah hidayah Allah, dengan asas keimanan yang belum padam di hatinya, dia dipermudahkan oleh Allah untuk kembali bertaubat. Babak-babak taubat inilah yang mungkin dapat menyedar serta mendorong hati kita merasai cara yang sepatutnya seorang hamba brgantung harap kepada belas ihsan Tuhannya.

Marilah kita teliti ucapan Rabi’ah sewaktu kesunyian di ketenangan malam ketika bermunajat kepada Allah:

“Ya Allah, ya Tuhanku. Aku berlindung diri kepada Engkau daripada segala yang ada yang boleh memesongkan diri daripada-Mu, daripada segala pendinding yang boleh mendinding antara aku dengan Engkau!

“Tuhanku! bintang-bintang telah menjelma indah, mata telah tidur nyenyak, semua pemilik telah menutup pintunya dan inilah dudukku di hadapan-Mu.

“Tuhanku! Tiada kudengar suara binatang yang mengaum, tiada desiran pohon yang bergeser, tiada desiran air yang mengalir, tiada siulan burung yang menyanyi, tiada nikmatnya teduhan yang melindungi, tiada tiupan angin yang nyaman, tiada dentuman guruh yang menakutkan melainkan aku dapati semua itu menjadi bukti keEsaan-Mu dan menunjukkan tiada sesuatu yang menyamai-Mu.

“Sekelian manusia telah tidur dan semua orang telah lalai dengan asyik maksyuknya. Yang tinggal hanya Rabi’ah yang banyak kesalahan di hadapan-Mu. Maka moga-moga Engkau berikan suatu pandangan kepadanya yang akan menahannya daripada tidur supaya dia dapat berkhidmat kepada-Mu.”

Rabi’ah juga pernah meraung memohon belas ihsan Allah SWT:

“Tuhanku! Engkau akan mendekatkan orang yang dekat di dalam kesunyian kepada keagungan-Mu. Semua ikan di laut bertasbih di dalam lautan yang mendalam dan kerana kebesaran kesucian-Mu, ombak di laut bertepukan. Engkaulah Tuhan yang sujud kepada-Nya malam yang gelap, siang yang terang, falak yang bulat, bulan yang menerangi, bintang yang berkerdipan dan setiap sesuatu di sisi-Mu dengan takdir sebab Engkaulah Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Maha Perkasa.”

Setiap malam begitulah keadaan Rabi’ah. Apabila fajar menyinsing, Rabi’ah terus juga bermunajat dengan ungkapan seperti:

“Wahai Tuhanku! Malam yang akan pergi dan siang pula akan mengganti. Wahai malangnya diri! Apakah Engkau akan menerima malamku ini supaya aku berasa bahagia ataupun Engkau akan menolaknya maka aku diberikan takziah? Demi kemuliaan-Mu, jadikanlah caraku ini kekal selama Engkau menghidupkan aku dan bantulah aku di atasnya. Demi kemuliaan-Mu, jika Engkau menghalauku daripada pintu-Mu itu, nescaya aku akan tetap tidak bergerak juga dari situ disebabkan hatiku sangat cinta kepada-Mu.”

Seperkara menarik tentang diri Rabi’ah ialah dia menolak lamaran untuk berkahwin dengan alasan:

“Perkahwinan itu memang perlu bagi sesiapa yang mempunyai pilihan. Adapun aku tiada mempunyai pilihan untuk diriku. Aku adalah milik Tuhanku dan di bawah perintah-Nya. Aku tidak mempunyai apa-apa pun.”

Rabi’ah seolah-olah tidak mengenali yang lain daripada Allah. Oleh itu dia terus-menerus mencintai Allah semata-mata. Dia tidak mempunyai tujuan lain kecuali untuk mencapai keredaan Allah. Rabi’ah telah mempertalikan akalnya, pemikirannya dan perasaannya hanya kepada akhirat semata-mata. Dia sentiasa meletakkan kain kapannya di hadapannya dan sentiasa membelek-beleknya setiap hari.

Selama 30 tahun dia terus-menerus mengulangi kata-kata ini dalam sembahyangnya:

“Ya Tuhanku! Tenggelamkanlah aku di dalam kecintaan-Mu supaya tiada suatupun yang dapat memalingkan aku daripada-Mu.”

Antara syairnya yang masyhur berbunyi:

“Kekasihku tiada menyamai kekasih lain biar bagaimanapun,
Tiada selain Dia di dalam hatiku mempunyai tempat manapun,
Kekasihku ghaib daripada penglihatanku dan peribadiku sekalipun,
Akan tetapi Dia tidak pernah ghaib di dalam hatiku walau sedetik pun.”

Rabi’ah telah membentuk satu cara yang luar biasa di dalam mencintai Allah. Dia menjadikan kecintaan pada Ilahi itu sebagai satu cara untuk membersihkan hati dan jiwa. Dia memulakan fahaman sufinya dengan menanamkan rasa takut kepada kemurkaan Allah seperti yang pernah diluahkannya:

“Wahai Tuhanku! Apakah Engkau akan membakar dengan api hati yang mencintai-Mu dan lisan yang menyebut-Mu dan hamba yang takut kepada-Mu?”

Kecintaan Rabi’ah kepada Allah berjaya melewati pengharapan untuk beroleh syurga Allah semata-mata.

“Jika aku menyembah-Mu kerana takut daripada api neraka-Mu maka bakarlah aku di dalamnya! Dan jika aku menyembah-Mu kerana tamak kepada syurga-Mu maka haramkanlah aku daripadanya! Tetapi jika aku menyembah-Mu kerana kecintaanku kepada-Mu maka berikanlah aku balasan yang besar, berilah aku melihat wajah-Mu yang Maha Besar dan Maha Mulia itu.”

Begitulah keadaan kehidupan Rabi’ah yang ditakdirkan Allah untuk diuji dengan keimanan serta kecintaan kepada-Nya. Rabi’ah meninggal dunia pada 135 Hijrah iaitu ketika usianya menjangkau 80 tahun. Moga-moga Allah meredainya, amin!

Sekarang mari kita tinjau diri sendiri pula. Adakah kita menyedari satu hakikat yang disebut oleh Allah di dalam Surah Ali Imran, ayat 142 yang bermaksud:

“Apakah kamu mengira bahawa kamu akan masuk syurga padahal belum nyata bagi Allah orang yang berjihad di antaramu dan belum nyata orang yang sabar.”

Bagaimana perasaan kita apabila insan yang kita kasihi menyinggung perasaan kita? Adakah kita terus berkecil hati dan meletakkan kesalahan kepada insan berkenaan? Tidak terlintaskah untuk merasakan di dalam hati seumpama ini:

“Ya Allah! Ampunilah aku. Sesungguhnya hanya Engkau yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Hanya kasih-Mu yang abadi dan hanya hidup di sisi-Mu sahaja yang berkekalan. Selamatkanlah aku daripada tipu daya yang mengasyikkan.”

Sesungguhnya apa juga lintasan hati dan luahan rasa yang tercetus daripada kita bergantung kepada cara hati kita berhubung dengan Allah. Semakin kita kenali keluhuran cinta kepada Allah, maka bertambah erat pergantungan hati kita kepada Allah serta melahirkan keyakinan cinta dan kasih yang sentiasa subur.

Lanjutan itu jiwa kita tidak mudah berasa kecewa dengan gelagat sesama insan yang pelbagai ragam. Keadaan begini sebenarnya terlebih dahulu perlu dipupuk dengan melihat serta merenungi alam yang terbentang luas ini sebagai anugerah besar daripada Allah untuk maslahat kehidupan manusia. Kemudian cubalah hitung betapa banyaknya nikmat Allah kepada kita.

Dengan itu kita akan sedar bahawa kita sebenarnya hanya bergantung kepada Allah. Bermula dari sini kita akan mampu membina perasaan cinta terhadap Allah yang kemudian mesti diperkukuhkan dengan mencintai titah perintah Allah. Mudah-mudahan nanti kita juga akan menjadi perindu cinta Allah yang kekal abadi.