Senin, 30 Agustus 2010

Menjadi Bidadari Dunia Akhirat

Keindahan surga tergambar pada QS Ali’Imran 14 : Dijadikan indah bagi manusia kecintaan terhadap apa-apa yang diingini (syahwat) dari wanita-wanita, anak-anak dan harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia. Dan, Allah, disisiNyalah sebaik-baik tempat kembali.



Wanita-wanita surga disebut sebagai bidadari. Yang terbagi dari dua yaitu bidadari yang Allah SWT ciptakan langsung sebagai bidadari (sudah ditempatkan di surga) dan wanita-wanita mukmin yang ada di bumi (yang kelak bila masuk surga menjadi bidadari).


Dalam buku Tamasya ke Surga, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah berkata:


"Bidadari-bidadari itu adalah wanita suci yang menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat dan menentramkan hati setiap pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulitnya mulus. Ia memiliki akhlak yang paling baik, perawan, kaya akan cinta dan umurnya sebaya."


QS. Ar-Rahman 16 :

Di dalam surga itu terdapat bidadari-bidadari yang sopan menundukan pandangannya. Tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka. Tidak pula oleh jin.



Lalu, siapakah orang yang akan sangat beruntung mendapatkannya? Siapa lagi kalau bukan orang-orang yang syahid karena berjihad di jalan Allah, orang-orang yang tulus dan ikhlas membela agama Allah.



QS. Ali’Imran 15 :

Katakanlah hai Muhammad : ‘Inginkah aku kabarkan kepada kalian apa yang lebih baik daripada yang demikian itu? Untuk orang-orang bertaqwa disisinya Rabbnya ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Dan istri-istri yang suci serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hambaNya’.



QS. Ad-Dukhan 51-54 :

Sesungguhnya orang-orang bertakwa berada di tempat yang aman. Di dalam taman-taman dan mata air-mata air. Mereka memakai sutera halus dan sutera tebal (duduk) berhadap-hadapan. Demikianlah dan Kami jodohkan mereka kepada bidadari-bidadari bermata jeli.


Seiring dengan datangnya Islam ke bumi sebagai Rahmatan lil’alamiin, turun juga bidadari-bidadari, dia berwujud manusia yang berhati lembut, menyenangkan dan menyejukkan bila dipandang mata serta menentramkan hati setiap pemiliknya. Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya.


Allah telah menetapkan beberapa wanita mulia sebagai penghuni surga & penghulu (pemimpin) para bidadari, mereka adalah:


* Asiyah

Sebagai istri Firaun (raja yang sangat zalim), ia mampu mempertahankan aqidah yang dibawa oleh Nabi Musa AS, ia tidak tergiur dengan harta, kemewahan, tahta & kekuasaan. Do’a yang selalu ia panjatkan :

" Ya Rabb-ku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga, dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.” (QS At-Tahriim 11)


Ia juga teguh memegang keyakinannya pada Allah semata walapun Fir’aun tak hentinya menyiksa. Sesaat sebelum syahid menjemput, ia tersenyum melihat malaikat-malaikat langit turun mendatanginya dan mengajaknya menuju rumah di sisi Rabbnya di surga.


* Maryam

Lahir dari keluarga pemuka agama Bani Israil, Maryam yang oleh orangtuanya diharapkan lahir laki-laki telah dinazarkan untuk diserahkan kepada Baitul Maqdis dan berkhidmat kepada agama Allah. Hidupnya dijalani dengan penghambaan yang utuh kepada Allah SWT. Ia tak pernah menyesali sesuatu yang tidak pernah dimiliki dan menerima dengan lapang hati taqdir Illahi.


* Khadijah

Wanita mulia yang penuh keikhlasan dalam mendermakan seluruh kekayaanya untuk dakwah Rasulullah SAW, demi tegaknya Islam. Begitu tinggi kedudukan beliau di sisi-Nya sampai-sampai sudah disiapkan untuknya sebuah istana dari permata nan sejuk & damai di surga.

‘...Ia beriman padaku ketika semua manusia ingkar. Ia membenarkanku ketika seluruh manusia mendustakan. Ia membantuku dengan hartanya ketika semua manusia menahan harta mereka....’ (HR Ahmad)

* Fatimah

Fatimah yang tumbuh dan berkembang dalam binaan langsung dari ayahanda Rasul yang baik, lemah lembut dan terpuji menjadikannya seorang gadis yang juga penuh kelembutan, berwibawa, mencintai kebaikan plus akhlak terpuji meneladani sang ayah. Rasulullah SAW pun menisbatkannya sebagai wanita penghulu surga.



Setiap wanita berpeluang menjadi bidadari baik di dunia terutama di akhirat kelak, ASALKAN :


* Ia adalah wanita yang paling taat kepada Allah. Ia senantiasa menyerahkan segala urusan hidupnya kepada hukum dan syariat Allah.


* Ia menjadikan Al-Quran dan Al-Hadis sebagai sumber hukum dalam mengatur seluruh aspek kehidupannya.


* Ibadahnya baik dan memiliki akhlak serta budi pekerti yang mulia. Tidak hobi berdusta, bergunjing dan riya.


* Berbuat baik dan berbakti kepada orang tuanya. Ia senantiasa mendoakan orang tuanya, menghormati mereka, menjaga dan melindungi keduanya.


* Ia taat kepada suaminya. Menjaga harta suaminya, mendidik anak-anaknya dengan kehidupan yang islami. Jika dilihat menyenangakan, bila dipandang menyejukkan, dan menentramkan bila berada didekatnya. Hati akan tenang bila meninggalkanya pergi. Ia melayani suaminya dengan baik, berhias hanya untuk suaminya, pandai membangkitkan dan memotifasi suaminya untuk berjuang membela agama Allah.


* Ia tidak bermewah-mewah dengan dunia, tawadhu, bersikap sederhana. Kesabarannya luar biasa atas janji-janji Allah, ia tidak berhenti belajar untuk bekal hidupnya.


* Ia bermanfaat dilingkungannya. Pengabdianya kepada masyarakat dan agama sangat besar. Ia menyeru manusia kepada Allah dengan kedua tangan dan lisannya yang lembut, hatinya yang bersih, akalnya yang cerdas dan dengan hartanya. "Dan dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah". (HR Muslim)


Dialah bidadari bumi, dialah wanita sholehah yang keberadaan dirinya lebih baik dan berarti dari seluruh isi alam ini.


Ya Allah jadikanlah kami, ibu kami, kakak dan adik kami serta perempuan-perempuan di sekeliling kami menjadi bidadari di dunia dan akhirat, amiin..


Barakallahufikum..semoga bermanfaat
oleh Renungan dan Motivasi : Ifta Istiany Notes

Senin, 23 Agustus 2010

Menuju Ridho Mu

Dari mulai Ramadhan Tahun Ini 1431H-2010

Aku berupaya selalu berdo'a untuk segera dipertemukan dengan seseorang yang akan jadi pendamping hidup kelak


Aku pikir, itu mungkin hanya soal kecil menurut ALLAH

Tapi aku yakin ALLAH punya rencana yang lebih baik

Segala sesuatu yang terjadi banyak hikmahnya

Tidak ada yang terjadi secara kebetulan


Ya ALLAH

Jika memang aku harus sendirian

Aku mohon jangan biarkan aku sendiri tanpa Mu

Karuniakan aku hati yang ikhlas & ridho

Lapangkan hati orang-orang yang tercinta di dekatku

Karuniakanlah keikhlasan dalam memahami kesendirianku


Jadikan setiap desah nafas hidupku adalah

Nafas kebaikan & perbaikan diriku agar menjadi manfaat

Jadikan setiap jejak langkah kakiku mengarahkanku

Selalu untuk mempersembahkan yang terbaik


Berikan aku kekuatan, ketegaran, dan semangat

Untuk selalu tersenyum dalam melanjutkan

perjalanan hidupku kembali......
Menuju Ridho MU

Jumat, 06 Agustus 2010

Do'a Umar Bin Khattab - IkhLas

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ عَمَلِي كُلَّهُ صَالِحًا, وَاجْعَلْهُ لِوَجْهِكَ خَالِصًا, وَلاَ تَجْعَلْ لأَحَدٍ فِيْهِ شَيْئاً


“Ya Allah jadikanlah amalku shalih semuanya, dan jadikanlah ia ikhlas karena-Mu, dan janganlah Engkau jadikan untuk seseorang dari amal itu sedikitpun”.

Sumber: http://an-naba.com/rahasia-ikhlas-dalam-beramal/

Jumat, 23 Juli 2010

KoMitMen TerH@dap DakWah

Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar tulus,
maka tidak akan banyak da’i yang berguguran di tengah jalan.
Dakwah akan terus melaju dengan mulus untuk meraih tujuan-tujuannya dan mampu memancangkan prinsip-prinsipnya dengan kokoh.
Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar tulus,
niscaya hati sekian banyak orang akan menjadi bersih, pikiran mereka akan bersatu, dan fenomena ingin menang sendiri saat berbeda pendapat, akan jarang terjadi.

Jika komitmen da’i benar-benar tulus,
maka sikap toleran akan semarak, saling mencintai akan merebak, hubungan persaudaraan semakin kuat, dan barisan para da’i akan menjadi bangunan yang berdiri kokoh dan saling menopang.

Jika komitmen da’i benar-benar tulus,
maka dia tidak akan peduli saat ditempatkan di barisan depan atau belakang.
Komitmennya tidak akan berubah ketika dia diangkat menjadi pemimpin yang berwenang menentukan keputusan dan ditaati
atau hanya sebagai jundi yang tidak dikenal atau tidak dihormati.

Jika komitmennya benar-benar tulus,
maka hati seorang da’i akan tetap lapang untuk memaafkan setiap kesalahan saudara-saudara seperjuangannya, sehingga tidak akan tersisa tempat sekecil apapun untuk permusuhan dan dendam.

Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar tulus,
maka sikap toleran dan memaafkan akan terus berkembang, sehingga tidak ada momentum yang bisa menyulut kebencian, menaruh dendam, dan amarah.
Namun sebaliknya, semboyan yang diusung bersama adalah 'saya sadar bahwa saya sering melakukan kesalahan, dan saya yakin anda akan selalu memaafkan saya'.

Jika komitmen da’i benar-benar tulus,
maka tidak mungkin akan terjadi kecerobohan dalam menunaikan kewajiban dan tugas dakwah.
Namun yang terjadi adalah fenomena berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan dan bersungguh-sungguh untuk mencapai derajat yang lebih tinggi.

Jika komitmen da’i benar-benar tulus,
maka semua orang akan sangat menghargai waktu. Bagi setiap da’i, tidak ada waktu yang terbuang sia-sia karena dia akan menggunakannya untuk ibadah kepada Allah di sudut mihrab, atau berjuang melaksanakan dakwah dengan menyeru kepada kebaikan atau mencegah kemungkaran.
Atau menjadi murabbi yang gigih mendidik dan mengajari anak serta istrinya di rumah. Da’i yang aktif di masjid untuk menyampaikan nasihat dan membimbing masyarakat.

Jika komitmennya benar-benar tulus,
maka setiap da’i akan segera menunaikan kewajiban keuangannya untuk dakwah tanpa dihinggapi rasa ragu sedikit pun. Semboyannya adalah *apa yang ada padamu akan habis dan apa yang ada di sisi Allah akan kekal.*

Jika komitmennya benar-benar tulus,
maka setiap da’i akan patuh dan taat tanpa merasa ragu atau bimbang. Di dalam benaknya, tidak ada lagi arti keuntungan pribadi dan menang sendiri.

Jika komitmen da’i benar-benar tulus,
maka akan muncul fenomena pengorbanan yang nyata.
Tidak ada kata *ya* untuk dorongan nafsu atau segala sesuatu yang seiring dengan nafsu untuk berbuat maksiat.
Kata yang ada adalah kata *ya* untuk setiap perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah.

Jika komitmen para da’i benar-benar tulu,
maka setiap anggota akan menaruh kepercayaan yang tinggi kepada pemimpin fikrah. Setiap yang bergabung akan melaksanakan kebijakan pimpinannya dan menegakkan prinsip-prinsip da’wah di dalam hatinya

Jika komitmen terhadap dakwah benar-benar tulus,
maka setiap orang yang kurang teguh komitmennya akan menangis, sementara yang bersungguh-sungguh akan menyesali dirinya karena ingin berbuat lebih banyak dan berharap mendapat balasan serta pahala dari Allah.

Jumat, 16 Juli 2010

^_^ Y@ ^_^

Ya ... untuk senyuman indahmu yang menghembuskan cinta dan mengalirkan kasih sayang kepada sesama.

Ya ... untuk ucapan-ucapan baikmu yang membangun persahabatan sejati dan menjauhkan rasa dengki

Ya ... untuk dermamu yang membahagiakan si miskin, menyenangkan si fakir dan mengenyangkan si Lapar

Ya ... untuk selalu bersanding dengan al-Quran seraya membaca, menghayati, dan mengamalkannya sambil bertobat dan beristigfar.

Ya ... untuk senantiasa berzikir,beristigfar, memanjatkan doa, dan memperbaiki tobat

Ya ... untuk bekerja keras mendidik anak - anakmu dengan agama, mengajarkan sunah-sunah Nabi kepada mereka dan mengarahkan mereka kepada hal-hal yang bermanfaat

Ya ... untuk rasa malu dan hijabmu yang diperintahkan Allah. itulah satu-satunya cara untuk memelihara kesucian dan kehormatanmu

Ya ... untuk hanya bergaul dengan wanita-wanita baik yang selalu takut pada Allah, mencintai agama, dan menjunjung tinggi nilai-nilainya

Ya ... untuk berbakti kepada orang tua, emnyambung silatuhrahmi, menghormati tetangga, dan menyantuni anak yatim

Ya ... untuk membaca dan menelaah buku-buku yang bermutu dan bermanfaat

Jadilah Wanita Paling Bahagia ....